A.
Topik
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
B.
Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami pencemaran
lingkungan yang terjadi di sekitar Pasar Sentral Gorontalo serta mencari upaya
pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi.
Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan
adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran
udara, air, dan tanah.
a. Pencemaran Udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
·
Rusaknya
bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
·
Terganggunya
oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
·
Terjadinya
hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah pemukiman.
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
Akibat yang di timbulkan oleh pencemaran air antara lain
1.
Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen
2.
Terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi)
3.
Pendangkalan dasar perairan
4.
Punahnya
biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
5.
Munculnya
banjir akibat got tersumbat sampah
6. Menjalarnya wabah muntaber
c. pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastic yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastic yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya,
sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah
yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat
dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing
tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual
untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Proses ini merupakan proses
pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat
dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue
digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat
bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain
a. Terganggunya kehidupan organisme
(terutama mikroorganisme dalam tanah)
b. Berubahnya sifat kimia atau sifat
fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
c. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini :
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini :
a. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat
(Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan radio aktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
b. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme
seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
c. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d. Pencemaran Suara : kebisingan.
3. Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :
a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai
menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendraan bermotor.
b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran
yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran
yang dapat mematikan seketika.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
C. Dampak Pencemaran Lingkungan
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula
mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang
tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunannya.
Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
1. Menempatkan daerah industry atau
pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industry diatur
sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan
jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat mnimbulkan pencemaran
lingkungan
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap pelaku
pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap
masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan.
Dampak negatif perubahan lingkungn
fisik terhadap kesehatan
Keadaan kesehatan lingkungan di
Indonesia masih merupakan hal yng perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan
status kesehatan masyarakat berubah. Hal-hal yang dapat memicu terjadi
perubahan lingkungan dan akhirnya juga berdampak pada kesehatan antara lain
peledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, pembuangan air
limbah, penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan
kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, pengundulan hutan,
dan masih banyak lagi lainnya. WHO (World
Health Organization) menyatakan “kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang
utuh secara fisik, mental dan social serta bukan hanya merupakan bebas dari
penyakit”.
Pengaruh kualitas lingkungan terhadap
kesehatan dapat dikategorikan menjadi pengruh positif dan negatife, pengaruh
positif karena lingkungan atau alam sekitar masih dapat mendukung kebutuhan
masyarakat seperti ketersediaan bahan makanan, sumber daya hayati yang di
diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraannya, bahan baku untuk papan,
sandang, industri, mikroba dan serangga yang berguna dan lain-lainnya. Pengaruh
negatif, karena elemen lingkungan yang merugikan seperti timbulan sampah yang
tidak terkelola dengan baik, pencemaran di udara, di perairan dan di tanah,
emiisi/keluaran gas polutan dari industri yang tidak terkendali, keberadaan
mikroba patogen, hewan dan tanaman beracun, hewan berbahaya secara fisik,
vektor penyakit dan reservoir penyebab dan penyebar penyakit.
D.
Lokasi
Pasar sentral kota Gorontalo
E.
Prosedur
Pengamatan
1. Mengamati
keadaan lingkungan di Pasar Sentral Gorontalo
2. Melakukan
wawancara dengan para penjual, pengunjung, dan pihak pengelola pasar, mengenai
hal-hal sebagai berikut :
·
Masalah pencemaran lingkungan yang di hadapi masyarakat
setempat
·
Faktor-faktor penyebab timbulnya
pencemaran tersebut
·
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan
hidup masyarakat setempat setelah terjadinya pencemaran tersebut.
F.
1. Hasil Pengamatan
Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan
ditempat observasi yakni di Pasar Sentral Gorontalo, Telah terjadi pencemaran di lingkungan
tersebut yang di akibatkan
oleh sampah. Banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan
bau busuk dan mengganggu aktifitas pengunjung yang berdatangan. Hal ini
diakibatkan oleh para pedagang-pedagang yang tidak peduli dengan lingkungan
sekitar dimana mereka membuang sampah dan kotoran-kotoran dari dagangan mereka
dengan tidak teratur yakni di buang di saluran air ( selokan ) yang mengalir
sampai di sisi jalan.
Karena
adanya sikap yang tidak peduli terhadap lingkungan, maka masalah pencemaran
lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral Gorontalo sangat sulit di atasi. Pemerintah
dalam hal ini dengan pernyataan yang di ungkapkan masih sangat minim dalam
penanggulangan sampah tersebut.
Untuk mengantisipasi masalah pencemaran lingkungan ini maka sebaiknya pemerintah melakukan upaya yakni dengan menghimbau
masyarakat dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa peduli
terhadap lingkungan sekitar dan menjelaskan tentang dampak-dampak yang di
timbulkan dari pencemaran lingkungan. Khususnya dampak buruk dari pencemaran
lingkungan bagi kesehatan manusia.
2.
Hasil Wawancara
Berdasarkan
hasil wawancara di tempat observasi,dengan beberapa responden maka kami menemukan beberapa data
deskriftif tentang masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral
Gorontalo, yakni sebagai berikut :
1.
Nama responden : Wisnu Olii
Umur : 52 tahun
Lama
bekerja : 30 tahun
Bapak Wisnu adalah seorang pedagang yang
ada di pasar sentral, pak Wisnu bekerja sebagai pedgang sembako, pekerjaan ini
dia jalani sudah 30 tahun, pak Wisnu bekerja mulai dari pukul 07.00-18.00.
Pak Wisnu mengatakan bahwa tidak merasa
terganggu dengan lingkungan yang berdekatan dengan tempat sampah dan selokan
yang bau, selain itu juga dia mengatakan bahwa di lingkungan tempat ia
berjualan bersih dan nyaman-nyaman saja, karena sudah terbiasa dengan
lingkungan sekitar, pak Wisnu mengatakan hanya pengunjung saja yang merasa
terganggu, karena adanya bau yang ditimbulkan oleh sampah dan selokan.
2.
Nama responden : Usman Suratinoyo
Umur : tahun
Lama bekerja : 15 tahun
Pekerjaan : Pedagang rempah-rempah
Bapak
Usman adalah salah satu responden yang kami wawancara di pasar sentral
Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual rempah-rempah dan kegiatan itu dia
lakukan selama 15 tahun, dari wawancara tersebut dia mengatakan sedikit
terganggu dengan lingkungannya, karena berdekatan dengan tempat sampah yang
bau, dan intinya sampah harus di buang pada tempat akhir, karena dengan sampah
di buang, bau busuk akan berkurang.
3. Nama
responden : Yuli
Umur : 29 tahun
Lama bekerja : 15 tahun
Pekerjaan : penjual sayur dan kue
Ibu
Yuli adalah salah satu penjual sayur dan kue yang ada di pasar sentral
Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual sayur dan kue, kegiatan itu dia lakukan
sudah 15 tahun, dia bekerja dari pagi sampai malam. Dia sudah biasa dengan
lingkungan sekitar, walupun bau yang ditimbulkan dari sampah dan selokan.
Keluhannya yaitu sampah yang
tidak dibuang pada tempat akhir akan mengganggu kenyamanan di lingkungan tempat
ia berjualan, selain itu juga ibu Yuli mengatakan bahwa pengunjung yang datang
berbelanja akan merasa terganggu dengan bau yang di timbulkan oleh sampah.
3. Deskripsi
Lokasi
Pasar
sentral adalah salah satu pasar terbesar yang ada di kota Gorontalo yang
letaknya di pusat kota yakni di Jalan Budi Utomo Kelurahan Limba U2 Kecamatan
Kota Selatan Kota Gorontalo.
Keadaan
lingkungannya sangat memprihatinkan, karena banyaknya tumpukan sampah yang
berserakan di tanah yang ditemui hampir di setiap bagian pasar sentral,
sehingga pasar tersebut terlihat kotor dan bau yang diakibatkan oleh sampah.
Hal ini diakibatkan oleh para pedgang-peagang yang tidak peduli dengan
lingkungan sekitar dimana mereka membuang sampah dan kotoran-kotoran dari
dagangan mereka dengan tidak teratur yakni dibuang di saluran air (seokan) yang
mengalir sampai di sisi jalan.
G.
Pembahasan
Presentase
kesadaran dan kepedulian lingkungan
Berdasarkan
histogram diatas dapat dilihat bahwa tingkat ketidak sadaran responden
berbeda-beda. Yang pertama pak Wisnu, tingkat ketidak sadarannya terhadap
lingkungan mencapai 90%. Pak Wisnu mengatakan bahwa tidak merasa terganggu
dengan lingkungan yang berdekatan dengan tempat sampah dan selokan yang bau,
selain itu juga dia mengatakan bahwa di lingkungan tempat ia berjualan bersih
dan nyaman-nyaman saja, karena sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar, pak
Wisnu mengatakan hanya pengunjung saja yang merasa terganggu, karena adanya bau
yang ditimbulkan oleh sampah dan selokan.
Yang
kedua pak Usman, tingkat ketidak sadarannya terhadap lingkungan mencapai 80%.
Bapak Usman adalah salah satu responden yang kami wawancara di pasar sentral
Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual rempah-rempah dan kegiatan itu dia
lakukan selama 15 tahun, dari wawancara tersebut dia mengatakan sedikit
terganggu dengan lingkungannya, karena berdekatan dengan tempat sampah yang
bau, dan intinya sampah harus di buang pada tempat akhir, karena dengan sampah
di buang, bau busuk akan berkurang.
Yang
ketiga yaitu ibu Yuli, tingkat ketidak sadarannya mencapai 85%. Ibu Yuli adalah
salah satu penjual sayur dan kue yang ada di pasar sentral Gorontalo, dia
bekerja sebagai penjual sayur dan kue, kegiatan itu dia lakukan sudah 15 tahun,
dia bekerja dari pagi sampai malam. Dia sudah biasa dengan lingkungan sekitar,
walupun bau yang ditimbulkan dari sampah dan selokan.
Keluhannya yaitu sampah yang
tidak dibuang pada tempat akhir akan mengganggu kenyamanan di lingkungan tempat
ia berjualan, selain itu juga ibu Yuli mengatakan bahwa pengunjung yang datang
berbelanja akan merasa terganggu dengan bau yang di timbulkan oleh sampah.
H.
Kesimpulan
Jadi,
dari hasil pengamatan secara langsung yang dilakukan di pasar sentral Gorontalo
telah mengalami pencemaran, baik pencemaran tanah, air, dan udara. Pencemaran
tanah yang terjadi di pasar sental diakibatkan oleh banyaknya sampah yang
berserakan dan tumpukan sampah di tanah yang ditemui hampir disetiap bagian
pasar sentral, sehingga pasar tersebut terlibat kotor dan bau yang diakibatkan
oleh sampah.
Dari
pengamatan yang dilakukan di pasar sentral, ketiga responden belum ada
kesadaran tentang lingkungan yang masih terlihat kotor, dan bau busuk atau
sudah tercemar. Padahal keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan.
I.
Daftar
pustaka
Kusumawati,
Omegawati. 2010. Biologi. (100-102)
Klaten.
http:// www.sentra-edukasi.com/...2010/macam-macam-pencemaran- lingkungan-... (Diakses pada tanggal 06-06-2012)
Rohman Fathur
dkk. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup (5-6)
Malang.
http:// ml.scribd.com/doc/..2008./Pencemaran-lingkungan - Translate this page (Diakses pada tanggal 06-06-2012)
http://www.slideshare.net/..2012./pencemaran-lingkungan-11... - Translate this page (Diakses
pada tanggal 06-06-2012)
Fernanda
Olympia, 2012. Manusia dan lingkungan (3-4) Jakarta
J.
Dokumentasi
Wawancara dengan Pak Wisnu wawancara dengan Pak
Usman
Ibu Yuli penjual sayur dan kue
Keadaan
pasar sentral kota Gorontalo
Selokan yang dipenuhi sampah air tergenang dalam selokan karena
tersumbat
Sampah berserakan di setiap bagian pasar
A.
Topik
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
B.
Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami pencemaran
lingkungan yang terjadi di sekitar Pasar Sentral Gorontalo serta mencari upaya
pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi.
Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan
adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran
udara, air, dan tanah.
a. Pencemaran Udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
·
Rusaknya
bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
·
Terganggunya
oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
·
Terjadinya
hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah pemukiman.
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
Akibat yang di timbulkan oleh pencemaran air antara lain
1.
Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen
2.
Terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi)
3.
Pendangkalan dasar perairan
4.
Punahnya
biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
5.
Munculnya
banjir akibat got tersumbat sampah
6. Menjalarnya wabah muntaber
c. pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastic yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastic yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya,
sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah
yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat
dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing
tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual
untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Proses ini merupakan proses
pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat
dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue
digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat
bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain
a. Terganggunya kehidupan organisme
(terutama mikroorganisme dalam tanah)
b. Berubahnya sifat kimia atau sifat
fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
c. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini :
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini :
a. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat
(Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan radio aktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
b. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme
seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
c. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d. Pencemaran Suara : kebisingan.
3. Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :
a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai
menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendraan bermotor.
b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran
yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran
yang dapat mematikan seketika.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
C. Dampak Pencemaran Lingkungan
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula
mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang
tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunannya.
Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
1. Menempatkan daerah industry atau
pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industry diatur
sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan
jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat mnimbulkan pencemaran
lingkungan
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap pelaku
pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap
masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan.
Dampak negatif perubahan lingkungn
fisik terhadap kesehatan
Keadaan kesehatan lingkungan di
Indonesia masih merupakan hal yng perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan
status kesehatan masyarakat berubah. Hal-hal yang dapat memicu terjadi
perubahan lingkungan dan akhirnya juga berdampak pada kesehatan antara lain
peledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, pembuangan air
limbah, penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan
kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, pengundulan hutan,
dan masih banyak lagi lainnya. WHO (World
Health Organization) menyatakan “kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang
utuh secara fisik, mental dan social serta bukan hanya merupakan bebas dari
penyakit”.
Pengaruh kualitas lingkungan terhadap
kesehatan dapat dikategorikan menjadi pengruh positif dan negatife, pengaruh
positif karena lingkungan atau alam sekitar masih dapat mendukung kebutuhan
masyarakat seperti ketersediaan bahan makanan, sumber daya hayati yang di
diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraannya, bahan baku untuk papan,
sandang, industri, mikroba dan serangga yang berguna dan lain-lainnya. Pengaruh
negatif, karena elemen lingkungan yang merugikan seperti timbulan sampah yang
tidak terkelola dengan baik, pencemaran di udara, di perairan dan di tanah,
emiisi/keluaran gas polutan dari industri yang tidak terkendali, keberadaan
mikroba patogen, hewan dan tanaman beracun, hewan berbahaya secara fisik,
vektor penyakit dan reservoir penyebab dan penyebar penyakit.
D.
Lokasi
Pasar sentral kota Gorontalo
E.
Prosedur
Pengamatan
1. Mengamati
keadaan lingkungan di Pasar Sentral Gorontalo
2. Melakukan
wawancara dengan para penjual, pengunjung, dan pihak pengelola pasar, mengenai
hal-hal sebagai berikut :
·
Masalah pencemaran lingkungan yang di hadapi masyarakat
setempat
·
Faktor-faktor penyebab timbulnya
pencemaran tersebut
·
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan
hidup masyarakat setempat setelah terjadinya pencemaran tersebut.
F.
1. Hasil Pengamatan
Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan
ditempat observasi yakni di Pasar Sentral Gorontalo, Telah terjadi pencemaran di lingkungan
tersebut yang di akibatkan
oleh sampah. Banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan
bau busuk dan mengganggu aktifitas pengunjung yang berdatangan. Hal ini
diakibatkan oleh para pedagang-pedagang yang tidak peduli dengan lingkungan
sekitar dimana mereka membuang sampah dan kotoran-kotoran dari dagangan mereka
dengan tidak teratur yakni di buang di saluran air ( selokan ) yang mengalir
sampai di sisi jalan.
Karena
adanya sikap yang tidak peduli terhadap lingkungan, maka masalah pencemaran
lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral Gorontalo sangat sulit di atasi. Pemerintah
dalam hal ini dengan pernyataan yang di ungkapkan masih sangat minim dalam
penanggulangan sampah tersebut.
Untuk mengantisipasi masalah pencemaran lingkungan ini maka sebaiknya pemerintah melakukan upaya yakni dengan menghimbau
masyarakat dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa peduli
terhadap lingkungan sekitar dan menjelaskan tentang dampak-dampak yang di
timbulkan dari pencemaran lingkungan. Khususnya dampak buruk dari pencemaran
lingkungan bagi kesehatan manusia.
2.
Hasil Wawancara
Berdasarkan
hasil wawancara di tempat observasi,dengan beberapa responden maka kami menemukan beberapa data
deskriftif tentang masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Pasar Sentral
Gorontalo, yakni sebagai berikut :
1.
Nama responden : Wisnu Olii
Umur : 52 tahun
Lama
bekerja : 30 tahun
Bapak Wisnu adalah seorang pedagang yang
ada di pasar sentral, pak Wisnu bekerja sebagai pedgang sembako, pekerjaan ini
dia jalani sudah 30 tahun, pak Wisnu bekerja mulai dari pukul 07.00-18.00.
Pak Wisnu mengatakan bahwa tidak merasa
terganggu dengan lingkungan yang berdekatan dengan tempat sampah dan selokan
yang bau, selain itu juga dia mengatakan bahwa di lingkungan tempat ia
berjualan bersih dan nyaman-nyaman saja, karena sudah terbiasa dengan
lingkungan sekitar, pak Wisnu mengatakan hanya pengunjung saja yang merasa
terganggu, karena adanya bau yang ditimbulkan oleh sampah dan selokan.
2.
Nama responden : Usman Suratinoyo
Umur : tahun
Lama bekerja : 15 tahun
Pekerjaan : Pedagang rempah-rempah
Bapak
Usman adalah salah satu responden yang kami wawancara di pasar sentral
Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual rempah-rempah dan kegiatan itu dia
lakukan selama 15 tahun, dari wawancara tersebut dia mengatakan sedikit
terganggu dengan lingkungannya, karena berdekatan dengan tempat sampah yang
bau, dan intinya sampah harus di buang pada tempat akhir, karena dengan sampah
di buang, bau busuk akan berkurang.
3. Nama
responden : Yuli
Umur : 29 tahun
Lama bekerja : 15 tahun
Pekerjaan : penjual sayur dan kue
Ibu
Yuli adalah salah satu penjual sayur dan kue yang ada di pasar sentral
Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual sayur dan kue, kegiatan itu dia lakukan
sudah 15 tahun, dia bekerja dari pagi sampai malam. Dia sudah biasa dengan
lingkungan sekitar, walupun bau yang ditimbulkan dari sampah dan selokan.
Keluhannya yaitu sampah yang
tidak dibuang pada tempat akhir akan mengganggu kenyamanan di lingkungan tempat
ia berjualan, selain itu juga ibu Yuli mengatakan bahwa pengunjung yang datang
berbelanja akan merasa terganggu dengan bau yang di timbulkan oleh sampah.
3. Deskripsi
Lokasi
Pasar
sentral adalah salah satu pasar terbesar yang ada di kota Gorontalo yang
letaknya di pusat kota yakni di Jalan Budi Utomo Kelurahan Limba U2 Kecamatan
Kota Selatan Kota Gorontalo.
Keadaan
lingkungannya sangat memprihatinkan, karena banyaknya tumpukan sampah yang
berserakan di tanah yang ditemui hampir di setiap bagian pasar sentral,
sehingga pasar tersebut terlihat kotor dan bau yang diakibatkan oleh sampah.
Hal ini diakibatkan oleh para pedgang-peagang yang tidak peduli dengan
lingkungan sekitar dimana mereka membuang sampah dan kotoran-kotoran dari
dagangan mereka dengan tidak teratur yakni dibuang di saluran air (seokan) yang
mengalir sampai di sisi jalan.
G.
Pembahasan
Presentase
kesadaran dan kepedulian lingkungan
Berdasarkan
histogram diatas dapat dilihat bahwa tingkat ketidak sadaran responden
berbeda-beda. Yang pertama pak Wisnu, tingkat ketidak sadarannya terhadap
lingkungan mencapai 90%. Pak Wisnu mengatakan bahwa tidak merasa terganggu
dengan lingkungan yang berdekatan dengan tempat sampah dan selokan yang bau,
selain itu juga dia mengatakan bahwa di lingkungan tempat ia berjualan bersih
dan nyaman-nyaman saja, karena sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar, pak
Wisnu mengatakan hanya pengunjung saja yang merasa terganggu, karena adanya bau
yang ditimbulkan oleh sampah dan selokan.
Yang
kedua pak Usman, tingkat ketidak sadarannya terhadap lingkungan mencapai 80%.
Bapak Usman adalah salah satu responden yang kami wawancara di pasar sentral
Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual rempah-rempah dan kegiatan itu dia
lakukan selama 15 tahun, dari wawancara tersebut dia mengatakan sedikit
terganggu dengan lingkungannya, karena berdekatan dengan tempat sampah yang
bau, dan intinya sampah harus di buang pada tempat akhir, karena dengan sampah
di buang, bau busuk akan berkurang.
Yang
ketiga yaitu ibu Yuli, tingkat ketidak sadarannya mencapai 85%. Ibu Yuli adalah
salah satu penjual sayur dan kue yang ada di pasar sentral Gorontalo, dia
bekerja sebagai penjual sayur dan kue, kegiatan itu dia lakukan sudah 15 tahun,
dia bekerja dari pagi sampai malam. Dia sudah biasa dengan lingkungan sekitar,
walupun bau yang ditimbulkan dari sampah dan selokan.
Keluhannya yaitu sampah yang
tidak dibuang pada tempat akhir akan mengganggu kenyamanan di lingkungan tempat
ia berjualan, selain itu juga ibu Yuli mengatakan bahwa pengunjung yang datang
berbelanja akan merasa terganggu dengan bau yang di timbulkan oleh sampah.
H.
Kesimpulan
Jadi,
dari hasil pengamatan secara langsung yang dilakukan di pasar sentral Gorontalo
telah mengalami pencemaran, baik pencemaran tanah, air, dan udara. Pencemaran
tanah yang terjadi di pasar sental diakibatkan oleh banyaknya sampah yang
berserakan dan tumpukan sampah di tanah yang ditemui hampir disetiap bagian
pasar sentral, sehingga pasar tersebut terlibat kotor dan bau yang diakibatkan
oleh sampah.
Dari
pengamatan yang dilakukan di pasar sentral, ketiga responden belum ada
kesadaran tentang lingkungan yang masih terlihat kotor, dan bau busuk atau
sudah tercemar. Padahal keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan.
I.
Daftar
pustaka
Kusumawati,
Omegawati. 2010. Biologi. (100-102)
Klaten.
http:// www.sentra-edukasi.com/...2010/macam-macam-pencemaran- lingkungan-... (Diakses pada tanggal 06-06-2012)
Rohman Fathur
dkk. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup (5-6)
Malang.
http:// ml.scribd.com/doc/..2008./Pencemaran-lingkungan - Translate this page (Diakses pada tanggal 06-06-2012)
http://www.slideshare.net/..2012./pencemaran-lingkungan-11... - Translate this page (Diakses
pada tanggal 06-06-2012)
Fernanda
Olympia, 2012. Manusia dan lingkungan (3-4) Jakarta
J.
Dokumentasi
Wawancara dengan Pak Wisnu wawancara dengan Pak
Usman
Ibu Yuli penjual sayur dan kue
Keadaan
pasar sentral kota Gorontalo
Selokan yang dipenuhi sampah air tergenang dalam selokan karena
tersumbat
Sampah berserakan di setiap bagian pasar